15 August 2008

Dude Harlino : Jika Terpilih, Akan Siarkan Misi Khusus

Pra produksi, film Ketika Cinta Bertasbih (KCB) telah mcnjalani proses tahap demi tahap. Salah satunya mencari pemain untuk lima peran utama di film yang diadaptasi dari novel dengan judul sama karya Habiburrahman El Shirazy.
Rabu (7/8) malam lalu, telah terpilih beberapa peserta audisi yang akan menjadi Duta KCB, sekaligus berhak mengikuti penyaringan tahap ketiga. Dari 14 nama peserta yang telah terpilih (16 orang lagi masih dalam tahap seleksi), beberapa di antaranya tertera nama selebriti yang sudah malang melintang di dunia akting. Salah satunya adalah bintang sinetron Dude Herlino. Meski sudah terkenal dan tercatat sebagai bintang sinetron profesional. Dude tetap menjalani prosedur yang berlaku.
Bahkan, Dude yang mengajukan diri sebagai tokoh Azzam mengikuti rangkaian audisi dari awal hingga akhir. "Saya ingin seperti peserta lainnya. Mengikuti pendaftaran, audisi sampai proses karantina seperti ini. Semua ini bagian dari proses seleksi bintang utama, saya jalani sesuai prosedurnya," kata Dude ditemui di lokasi audisi, di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Guru dan Kejuruan Depdiknas. Jalan Raya Parung, Jawa Barat, Selasa (5/8/2008).
Sejak awal rencana film ini dirilis, nama Dude Herlino telah mencuat ke permukaan sebagai calon bintang utama film KCB yang disutradarai olch Chairul Umam. Dude disebut-sebut aktor yang pantas memerankan karakter Azzam, si penjual tempe sekaligus mahasiswa Al Azhar. Kairo.
Namun, para juri yang antara lain Ghairul Umam, Kang Abik, Neno Warisman serta Didi Petet tidak memberikan angin surga begitu saja pada Dude. Apapun alasannya. Dude tetap diminta untuk mengikuti proses audisi. Tidak ingin menghilangkan kesempatan yang sudah di depan mata, bintang sinetron lntan itu pun rela mengantri untuk audisi tahap pertama yang berlangsung pertengahan Juli lalu.
Hasilnya cukup memuaskan. Dude berhak lolos ke tahap selanjutnya. Selasa (6/8) dan Rabu (7/8) lalu, dia bersama 180 peserta lainnya mengikuti audisi tahap kedua yang dikemas seperti pesantren.
TEGANG
Ditemui di sela-sela audisi, Dude tidak segan berbaur dengan peserta lainnya. la selalu menunjukkan sikap yang ramah dan murah senyum. Tidak ada gurat kelelahan dalam dirinya. Padahal ia baru saja merampungkan syuting sinetron hingga larut malam. Sementara. pagi itu ia harus mengikuti serangkaian aktivitas di terik panas matahari.
Dalam kesempatan itu, peserta audisi tidak sekadar menujukkan kemampuan aktingnya di depan juri. tapi juga mengikuti beberapa materi pembekalan seputar agama, perilaku serta akting.
Menjelang sore, Dude mendapat giliran menghadap empat juri. Sesaat sebelum masuk ruangan, ketegangan tampak jelas terlihat di wajah pria kela-hiran 2 Desember 1980 itu.
Saking tegangnya, ia sampai lupa bunyi ayat ke-5 surat Al-Alaq yang menjadi materi pengujian. Dude sempat lancar saat membaca ayat 1 sampai 4, namun entah kenapa begitu masuk ayat ke-5, mendadak ia terdiam. Akhirnya, salah seorang juri membantu Dude melanjutkan ayat tersebut.
BELAJAR
Selain membaca surat Al-Alaq, Dude juga diminta bicara dalam Bahasa Arab. Peraih aktor pria terfavorit Panasonic Award 2007 ini terlihat kesulitan melafalkan kalimat dalam Bahasa Arab. Kali ini, Kang Abik membantu Dude yang terbata-bata berbahasa Arab.
Meski mengalami sedikit hambatan, hasil yang diraih Dude tidak mengecewakan. Ia berhak melangkah ke audisi berikutnya September mcndatang. "Alhamdulillah dan bersyukur sekali saya masih bisa lolos audisi film KCB ini," kata Dude.
Setelah lolos babak selanjutnya.Dude pun mulai mempersiapkan diri lagi untuk mengikuti audisi selanjutnya. Salah satu persiapannya, ia akan membaca dan mendalami lagi novel KCB yang ditulis oleh Kang Abik. "Biar semakin mantap lagi mendalami karakter Azzam-nya. Sesuai keinginan Kang Abik. saya ingin bisa mendekati karakter Azzam yang sesungguhnya. Syukur kalau memang bisa sama. Karakter Azzam ini cukup berat buat saya, butuh usaha ekstra untuk mendapatkan karakter yang dimaksud," kata bintang sinetron yang melejit berkat sinetron Cincin ini.
Menurut Dude, latar belakang ilmu yang dimiliki Azzam yang membuatnya semakin berat. Dude merasa kesulitan karena ia tidak memiliki latar belakangyang sama dengan Azzam. Terlebih soal kemampuan Bahasa Arab serta pengetahuan agama. "Dia background-nya Kairo, punya ilmu Islam yang baik sekali, paham tafsir Al Quran. Pendekatan itu yang saya belum miliki.
Saya juga belum terlalu bisa Bahasa Arab dan Bahasa Jawa. Masih banyak yang harus saya pelajari," jelas Dude. Untuk mendalaminya, tidak jauh-jauh, Dude mencari ilmu tersebut dengan teman-teman sesama peserta audisi KCB. "Mereka rata-rata lulusan pesantren dan universitas di Kairo. Rata-rata jago Bahasa Arab dan juga tahu banyak tentang agama. Saya belajar dari mereka. Saya sangat senang bisa mendapatkan teman baru yang menyenangkan," kata Dude.
Selain belajar dari lingkungan audisi. Dude mengaku juga banyak belajar dari karakter Azzam. Menurut Dude, ada beberapa yang membuat dirinya sama dengan Azzam. Salah satunya, Azzam yang pekerja keras dan tidak ingin menyusahkan orangtuanya.
Meski berharap bisa terpilih jadi pemeran Azzam, Dude tetap mempersiapkan diri jika nanti ia gagal terpilih. Ia mengambil hikmah dari keikutsertaannya selama audisi ini. "Masuk ataupun nggak masuk seleksi, kehadiran dan keterlibatan saya di sini bisa memberikan support ke teman-teman. Insya Allah itu ada manfaatnya. Kemuliaan bukan dilihat dari apa yang sudah diperoleh. Tapi bagaimana dia bisa berbagi," kata Dude yang gagal saat audisi film Ada Apa Dengan Cinta? Meski begitu, harapan tetap terselip dalam benak Dude.
Film KCB yang diproduksi oleh SinemArt itu akan jadi film perdananya sebagai bintang utama. Tidak hanya berakting. Dude berjanji akan menularkan misi khusus jika ia benar-benar membintangi tokoh Azzam. "Jika benar itu terjadi, sebagai pemuda Islam yang bertanggung jawab, saya bisa melakukan hal positif yang membawa nilai kebaikan. Tentunya, sesuai profesi saya sebagai aktor. Menyiarkan kebaikan kan tidak harus jadi ustadz," tutupnya merendah. (NYATA, Edisi 1937, 11 Agustus 2008)

No comments:

Post a Comment